FLIGHT CONTROL SYSTEM (Sistem Kontrol Kemudi Terbang)
Kali ini saya akan
membahas mengenai sistem kontrol kemudi terbang pada pesawat terbang atau Flight
Control System.
Flight Control System digunakan untuk mengontrol efek gaya (force) terhadap pesawat terbang, arah (direction) terbang dan sikap (attitude) pesawat terbang.
Perlu
dicatat bahwa sistem kontrol kemudi terbang dan karakteristiknya dapat bervariasi tergantung pada jenis pesawat terbang.
Kebanyakan desain dasar dari sistem kontrol kemudi terbang adalah mekanikal.
Sistem operasinya dengan menggabungkan bagian mekanikal seperti batang poros (rods), kabel (cables), katrol (pulleys), dan rantai (chains) untuk meneruskan gaya dari kolom kontrol (control couloumn) terbang ke perangkat kontrol pesawat.
Mekanikal sistem kontrol saat ini masih digunakan pada pesawat-pesawat kecil dan kategori pesawat olahraga di mana gaya
aerodinamika tidak terlalu berlebihan.
Flight
Control System terdiri dari dua sistem yaitu :
1. Sistem kontrol
utama (primary control system) dan,
2. Sistem kontrol sekunder (secondary control system)
Sistem control utama
(Primary Control Sysytem) terdiri dari :
1. Aileron,
2. Elevator dan,
3. Rudder.
Ketiganya merupakan sistem kontrol
utama dan digunakan untuk mengontrol
pesawat terbang agar aman dan terkontrol dengan baik selama penerbangan.
Sistem kontrol sekunder terdiri dari :
1. Wing flaps,
2. Leading edge,
3. Spoiler dan,
4. Trim system.
Digunakan untuk meningkatkan
karakteristik kinerja dari pesawat atau meringankan gaya kontrol yang
berlebihan pada kemudi pesawat
terbang.
Primary Flight Control
Sistem kontrol pesawat
dirancang untuk memberikan respon yang memadai untuk input kontrol yang memungkinkan terasa alami. Pada kecepatan yang
sangat rendah, kontrol biasanya terasa lembut dan lamban, dan pesawat reaksinya
lamban untuk mengontrol. Pada kecepatan yang sangat tinggi, kontrol menjadi
semakin kuat dan respon pesawat lebih cepat.
Gerakan
salah satu dari tiga kontrol kemudi
terbang
utama atau flight control
surfaces (ailerons,
elevators atau rudder), mengubah aliran udara dan tekanan
distribusi atas dan di sekitar airfoil. Perubahan ini mempengaruhi gaya angkat (lift) dan gaya
hambat (drag)
yang dihasilkan oleh kombinasi dari
airfoil
/ kontrol kemudi, dan memungkinkan pilot dapat mengontrol pesawat pada ketiga sumbu rotasinya.
Fitur desain defleksi kontrol kemudi terbang (flight control
surfaces) dibatasi
besarannya, tujuan dari pembatasan
desain ini adalah untuk mencegah pilot dari secara tidak sengaja
overcontrolling dan overstressing pesawat selama manuver normal.
Ailerons
melekat pada trailing edge (tepi belakang
sebelah sisi luar) setiap sayap dan bergerak dalam arah yang berlawanan dari
satu sama lain. Ailerons dihubungkan dengan kabel, bellcranks, katrol dan /
atau push-pull tabung untuk kontrol roda atau tongkat kontrol (control stick/ control couloumn).
Menggerakkan
tongkat kendali ke kiri menyebabkan aileron
kanan deflek ke bawah dan aileron kiri deflek ke atas. Defleksi ke bawah dari aileron kanan ini meningkatkan kecembungan wing (wing camber), mengakibatkan gaya angkat (lift) meningkat di sayap kanan. Dan defleksi ke atas dari aileron kiri menurunkan kecembungan
wing (wing camber) mengakibatkan penurunan gaya angkat (lift) di sayap kiri. Dengan peningkatan gaya angkat (lift) di sayap kanan dan menurun gaya angkat (lift) di sayap kiri menyebabkan pesawat rolling ke kiri.
Elevator mengontrol gerakan
Pitching (angguk) pesawat pada sumbu lateral (lateral axis). Seperti ailerons pada
pesawat kecil, elevator terhubung ke kolom
kontrol (control couloumn) melalui
serangkaian
hubungan mekanis. Gerakan ke
belakang
dari kolom kontrol menyebabkan trailing edge dari permukaan
elevator up. Hal
ini biasanya disebut sebagai up “elevator.”
Rudder mengontrol gerakan
pesawat pada sumbu vertikal (vertical axis).
Gerakan ini disebut Yawing. Seperti kontrol utama (flight control surfaces) lainnya, Rudder bergerak pada engsel ke stabilizer vertikal (vertical stabilizer) atau sirip atas ekor pesawat. Bergerak ke kiri atau ke kanan digerakan
oleh
pedal kontrol kemudi rudder dibagian bawah
cockpit.
Dengan mendorong pedal ke kiri, bilah rudder bergerak ke kiri. Ini mengubah aliran udara
di sekitar vertikal stabilizer dan menciptakan gaya lift ke samping kanan yang menggerakan ekor ke kanan dan hidung pesawat bergerak ke kiri.
Efektifitas kemudi
meningkat dengan kecepatan; Oleh karena itu, defleksi besar pada kecepatan
rendah dan defleksi kecil pada kecepatan tinggi mungkin diperlukan untuk
memberikan reaksi yang diinginkan. Pada pesawat baling-baling aliran slipstream yang mengalir di atas permukaan rudder dapat meningkatkan efektivitas rudder.
Semoga Bermanfaat
Semua tulisan di blog ini semata-mata hanya untuk berbagi informasi, menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat umum.
Sumber: Pilot's Handbook of Aeronautical Knowledge, U.S. Department of Transportation, Federal Aviation Administration, 2008.
Borgata Hotel Casino & Spa - JTGHub
ReplyDeleteJTG's Borgata 과천 출장샵 Casino & Spa locations, rates, amenities: 양주 출장마사지 expert Atlantic City research, only at Hotel and 오산 출장샵 Travel Index. Learn 의정부 출장샵 more 수원 출장마사지 about the casino,